Sewa Apartemen Tak Lagi Ribet dengan Jendela360
Untuk kaum muda urban, kepemilikan hunian sering menjadi persoalan yang pelik. Betapa tidak, harga properti selalu naik setiap tahun. Di Jakarta saja antara kuartal I tahun 2016 hingga kuartal I tahun 2017 kenaikan harga rumah sebesar 27%, bahkan harga apartemen naik lebih tinggi yakni 31% di wilayah Jabodetabek. Mengapa ini problem yang cukup pelik?
Kenaikan harga properti setiap tahun itu tak diimbangi dengan persentase kenaikan upah. Kalau harga properti naiknya hingga 30%, upah hanya berkisar di angka 10% saja. Ketimpangan ini yang membuat persoalan ini jadi pelik. Mungkin bukan soal harga yang jadi masalah, sebab kaum urban banyak yang mampu untuk mendapatkan kepemilikan di perumahan non-subsidi apalagi subsidi. Sayangnya, jarak antara perumahan dengan tempat kerja menjadikan solusi itu tidak menyelesaikan masalah. Makanya banyak dari mereka yang mencari apartemen.
Karena bentuk bangunannya yang vertikal, apartemen bisa dibangun di tempat-tempat strategis yang dekat kemana-mana. Hunian vertikal ini dekat dengan tempat hiburan, belanja, kantor pemerintahan, dan yang paling penting dekat dengan tempat bekerja. Banyak pula yang memilih tinggal di apartemen karena faktor keamanannya. Sebagai bonus, apartemen menawarkan view yang elok dari ketinggian. Sayangnya, harganya memang tidak murah. Sementara itu, hanya sedikit orang yang bakal tinggal selamanya di hunian vertikal ini.
Sekedar informasi, rata-rata harga apartemen di Jakarta berkisar di angka Rp.31 juta. Murah ya? Iya. Tapi itu untuk 1 meter. Sementara rata-rata luas apartemen sendiri berkisar antara 18 hingga 30 meter. Kalau apartemen yang bakal dibeli memiliki luas 25 meter, maka kocek yang mesti disiapkan mencapai Rp.775 juta. Kalau apartemen yang bakal dibeli ada di wilayah Central Business District (CBD) Jakarta, harganya bisa melonjak hingga Rp.48 juta per meter. Harga itu belum termasuk full-furnished dan biaya perawatan yang kelak diperlukan kedepannya. Lantas solusi satu-satunya dari peliknya persoalan ini adalah sewa apartemen.
Menyewa apartemen menjadi jalan keluar yang paling masuk akal mengatasi beberapa masalah yang muncul ketika tinggal di kota besar semacam Jakarta. Sayangnya untuk memulai pencarian terhadap apartemen yang cocok, banyak orang sering terkendala dengan informasi yang terbatas. Ada terlalu banyak apartemen yang disewakan, sementara waktu untuk melakukan cek dan ricek terhadap informasi tersebut pun terbatas karena kesibukan pekerjaan. Alhasil ada berapa banyak orang yang pada akhirnya kecewa sebab tidak menemukan apartemen idamannya? Banyak.
Malah setelah menemukan situs yang dicari, calon penyewa diarahkan untuk melengkapi data sign-up di situs tersebut agar bisa meneruskan transaksi. Kemudian baru bisa berkomunikasi dengan pemiliknya atau agennya. Jangan berharap juga akan selalu menemukan pemilik serta agen terlatih yang menempatkan calon penyewa layaknya raja. Sebab kadang-kadang ada dari mereka yang meremehkan calon penyewa.
Masalah-masalah ini kemudian dirangkum dan diselesaikan oleh Ade Indra, seorang pebisnis pengemasan makanan, serta Kiki Guzali, seorang agen properti. Mereka berdua mengupayakan penyelesaian kerisauan ini dengan mendirikan perusahaan rintisan bernama Jendela360. Per Oktober 2016 perusahaan ini resmi diluncurkan. Apa perbedaan Jendela360 dengan tempat lain?
Saya berikan contoh jika calon penyewa mencari kata kunci sewa apartemen Jakarta Pusat maka biasanya Google bakal memberikan hasil pencarian situs-situs tertentu secara umum. Apartemen di Jakarta Pusat akan diperlihatkan oleh mesin pencari ini.
Sebagaimana dijelaskan, tahap yang membuat bete setelah hasil pencarian itu adalah keberadaan situs-situs yang hanya menampilkan informasi datar saja, apalagi fotonya. Kita tidak tahu warna tembok di belakang pemotret itu apa, kemudian seluas apa kamar mandinya, dan lain-lain, yang pada intinya, jarang menemukan situs yang menjelaskan apartemen yang bakal disewa seolah-olah calon penyewa berada disana. Kecuali Jendela360.
Bahkan kalau mencari kata kunci sewa Apartemen Sudirman Park dan ingin cepat sehingga membuka Google Images, niscaya gambar-gambar 'hidup' yang memperlihatkan ruangan-ruangan apartemen yang sedang dihuni akan bermunculan. Dan ketahuilah, gambar-gambar itu belum merepresentasikan seluruhnya dari apartemen yang bakal disewa.
Makanya lewat teknologi pengambilan gambar melalui kamera 360 derajat, serta lewat fasilitas open source yang diberikan Pannellum, Jendela360 berhasil menyajikan sesuatu yang berbeda. Ya, gambar-gambar dengan sudut 360 derajat itulah bedanya. Sehingga calon penyewa bisa dengan mudah melakukan pengamatan dari setiap unit yang disewanya.
Untuk lebih mudahnya, silakan saja kunjungi Jendela360.com atau lihat video berikut ini.
Dengan tampilan yang interaktif semacam itu, tentu Jendela360.com layak menjadi satu-satunya referensi yang sangat direkomendasikan untuk pencarian sewa apartemen di kota-kota besar dengan cepat dan mudah.
Demikian, selamat mencari apartemen idaman.
Kenaikan harga properti setiap tahun itu tak diimbangi dengan persentase kenaikan upah. Kalau harga properti naiknya hingga 30%, upah hanya berkisar di angka 10% saja. Ketimpangan ini yang membuat persoalan ini jadi pelik. Mungkin bukan soal harga yang jadi masalah, sebab kaum urban banyak yang mampu untuk mendapatkan kepemilikan di perumahan non-subsidi apalagi subsidi. Sayangnya, jarak antara perumahan dengan tempat kerja menjadikan solusi itu tidak menyelesaikan masalah. Makanya banyak dari mereka yang mencari apartemen.
Karena bentuk bangunannya yang vertikal, apartemen bisa dibangun di tempat-tempat strategis yang dekat kemana-mana. Hunian vertikal ini dekat dengan tempat hiburan, belanja, kantor pemerintahan, dan yang paling penting dekat dengan tempat bekerja. Banyak pula yang memilih tinggal di apartemen karena faktor keamanannya. Sebagai bonus, apartemen menawarkan view yang elok dari ketinggian. Sayangnya, harganya memang tidak murah. Sementara itu, hanya sedikit orang yang bakal tinggal selamanya di hunian vertikal ini.
Sekedar informasi, rata-rata harga apartemen di Jakarta berkisar di angka Rp.31 juta. Murah ya? Iya. Tapi itu untuk 1 meter. Sementara rata-rata luas apartemen sendiri berkisar antara 18 hingga 30 meter. Kalau apartemen yang bakal dibeli memiliki luas 25 meter, maka kocek yang mesti disiapkan mencapai Rp.775 juta. Kalau apartemen yang bakal dibeli ada di wilayah Central Business District (CBD) Jakarta, harganya bisa melonjak hingga Rp.48 juta per meter. Harga itu belum termasuk full-furnished dan biaya perawatan yang kelak diperlukan kedepannya. Lantas solusi satu-satunya dari peliknya persoalan ini adalah sewa apartemen.
Menyewa apartemen menjadi jalan keluar yang paling masuk akal mengatasi beberapa masalah yang muncul ketika tinggal di kota besar semacam Jakarta. Sayangnya untuk memulai pencarian terhadap apartemen yang cocok, banyak orang sering terkendala dengan informasi yang terbatas. Ada terlalu banyak apartemen yang disewakan, sementara waktu untuk melakukan cek dan ricek terhadap informasi tersebut pun terbatas karena kesibukan pekerjaan. Alhasil ada berapa banyak orang yang pada akhirnya kecewa sebab tidak menemukan apartemen idamannya? Banyak.
Beberapa masalah yang muncul ketika googling soal penyewaan apartemen adalah ketersediaan informasi yang terbatas, foto yang tidak representatif, dan situs-situs itu hanya menjadi perantara alias marketplace.
Malah setelah menemukan situs yang dicari, calon penyewa diarahkan untuk melengkapi data sign-up di situs tersebut agar bisa meneruskan transaksi. Kemudian baru bisa berkomunikasi dengan pemiliknya atau agennya. Jangan berharap juga akan selalu menemukan pemilik serta agen terlatih yang menempatkan calon penyewa layaknya raja. Sebab kadang-kadang ada dari mereka yang meremehkan calon penyewa.
Masalah-masalah ini kemudian dirangkum dan diselesaikan oleh Ade Indra, seorang pebisnis pengemasan makanan, serta Kiki Guzali, seorang agen properti. Mereka berdua mengupayakan penyelesaian kerisauan ini dengan mendirikan perusahaan rintisan bernama Jendela360. Per Oktober 2016 perusahaan ini resmi diluncurkan. Apa perbedaan Jendela360 dengan tempat lain?
Saya berikan contoh jika calon penyewa mencari kata kunci sewa apartemen Jakarta Pusat maka biasanya Google bakal memberikan hasil pencarian situs-situs tertentu secara umum. Apartemen di Jakarta Pusat akan diperlihatkan oleh mesin pencari ini.
Sebagaimana dijelaskan, tahap yang membuat bete setelah hasil pencarian itu adalah keberadaan situs-situs yang hanya menampilkan informasi datar saja, apalagi fotonya. Kita tidak tahu warna tembok di belakang pemotret itu apa, kemudian seluas apa kamar mandinya, dan lain-lain, yang pada intinya, jarang menemukan situs yang menjelaskan apartemen yang bakal disewa seolah-olah calon penyewa berada disana. Kecuali Jendela360.
Bahkan kalau mencari kata kunci sewa Apartemen Sudirman Park dan ingin cepat sehingga membuka Google Images, niscaya gambar-gambar 'hidup' yang memperlihatkan ruangan-ruangan apartemen yang sedang dihuni akan bermunculan. Dan ketahuilah, gambar-gambar itu belum merepresentasikan seluruhnya dari apartemen yang bakal disewa.
Makanya lewat teknologi pengambilan gambar melalui kamera 360 derajat, serta lewat fasilitas open source yang diberikan Pannellum, Jendela360 berhasil menyajikan sesuatu yang berbeda. Ya, gambar-gambar dengan sudut 360 derajat itulah bedanya. Sehingga calon penyewa bisa dengan mudah melakukan pengamatan dari setiap unit yang disewanya.
Untuk lebih mudahnya, silakan saja kunjungi Jendela360.com atau lihat video berikut ini.
Dengan tampilan yang interaktif semacam itu, tentu Jendela360.com layak menjadi satu-satunya referensi yang sangat direkomendasikan untuk pencarian sewa apartemen di kota-kota besar dengan cepat dan mudah.
Demikian, selamat mencari apartemen idaman.
0 Response to "Sewa Apartemen Tak Lagi Ribet dengan Jendela360"
Posting Komentar