5 Youtuber Jahil yang Menuai Karma
Kreativitas memang tidak terbatas, namun semestinya harus tahu batas. Begitu kira-kira nasehat yang mesti dipegang oleh para konten kreator termasuk para pemilik kanal Youtube atau yang sering disebut dengan Youtuber. Meski setiap hari dituntut untuk menghasilkan kreasi yang baru, namun kreativitas itu seharusnya tidak melanggar norma-norma di tengah masyarakat, termasuk norma hukum.
Kadang-kadang antara daya kreativitas dan keinginan untuk memperbanyak penonton menjadi tujuan yang berbeda tipis. Sehingga ada saja ulah para konten kreator di Youtube itu yang bandel dan tetap melanggar norma-norma yang ada demi memenuhinya. Beberapa diantaranya berisikan prank atau video mengerjai seseorang, ada pula yang perbuatannya dalam rekaman video itu harus berurusan dengan hukum secara langsung. Apa saja videonya, dan siapa saja Youtuber tersebut? Yuk, mari disimak sebagian diantaranya.
1. Merampok galeri seni (2015).
Trollstation cukup dikenal dengan video-video prank mereka. Ya namanya juga troll station (stasiun keisengan). Kanal Youtube yang dikelola oleh lima pria yang bermukim di Inggris, yakni Daniel Jarvis, Ebenezer Mensah, Helder Gomes, Endrit Ferizolli, dan Danh Van Lee, ini satu ketika harus berurusan dengan pihak berwajib. Mereka didakwa melakukan perampokan galeri seni di London.
Sebetulnya perampokan galeri seni itu hanya sebuah prank semata, namun tidak bagi para korban yang berada di tempat. Ada yang jatuh pingsan, banyak lagi yang ketakutan karena ulah Trollstation ini. Suasana ketika mereka merampok memang bukan main-main seperti akting yang mereka lakukan. Inilah yang kemudian menyeret anggota Trollstation yang terlibat tersebut dipenjara selama belasan minggu.
2. Menendang perempuan (2015).
Entah apa yang ada dalam pikiran Mario Garcia Montealegre, seorang Youtube prankster asal Spanyol, yang menendang seorang perempuan di jalan. Perempuan itu terjatuh setelah ditendang kakinya oleh Mario di wilayah Avenida Diagonal, Barcelona.
Videonya sendiri viral sejak tahun 2015. Namun perempuan yang ditutupi identitasnya tersebut mengaku tidak bisa berangkat ke tempat kerjanya karena kakinya sakit setelah kejadian tersebut. Kakinya sakit selama beberapa bulan.
Mario pun menyerahkan diri ke polisi setelah berbagai hujatan di akun media sosial pribadinya. Youtuber ini pun akhirnya disidang. Proses pengadilannya sendiri memakan waktu hingga tiga tahun lamanya.
Tiga tahun kemudian, Mario dinyatakan bersalah. Tahun 2018 ini pengadilan menjatuhkan vonis sanksi bagi Mario, yakni membayar uang kompensasi senilai Rp1 milyar lebih kepada perempuan yang ditendang kakinya itu.
3. Menahan peluru dengan buku tipis (2018).
Sepasang Youtuber asal Minnesota, Amerika Serikat, yakni Pedro dan Monalisa dikenal dengan video-video prank-nya. Hampir setiap hari mereka hadir dengan prank terbaru. Namun satu ketika, berharap ingin dapat penonton yang lebih banyak, Youtuber ini ingin membuat video yang cukup berbahaya. Pedro memiliki ide agar Monalisa menembak dirinya dengan pistol Desert Eagle kaliber 50 milimeter.
Triknya sederhana, yakni Monalisa menembak dan Pedro menahan peluru itu dengan buku setebal 3,8 sentimeter di dadanya. Buku itu disangka Pedro mampu menahan terjangan peluru yang dilesakkan dari jarak 3 meter. Namun kenyataan berkata lain, peluru itu lurus menembus buku tersebut dan bersarang di dada Pedro. Pria ini pun tewas seketika.
Monalisa meski mempertanggungjawabkan hilangnya nyawa suaminya sendiri. Dia yang sedang hamil meski menanggung beban hukuman sendirian karena niat ingin memperbanyak penonton di kanal Youtube mereka. Monalisa dijatuhi hukuman tahanan rumah selama tiga bulan dan wajib lapor selama 10 tahun.
4. Mengatakan makanan sebagai sampah dan terkontaminasi (2018).
Jaringan retail hamburger In-N-Out Burger menggugat seorang Youtuber Cody Roeder. Pasalnya pemilik kanal Troll Munchies ini melakukan prank seolah-olah dirinya adalah pimpinan dari jaringan restoran cepat saji tersebut.
Roeder, dalam video aktingnya itu, berpura-pura sebagai pimpinan yang melakukan inspeksi ke jaringannya di bilangan Van Nuys. Beberapa pekerja ada yang percaya dengan ulah Roeder. Mereka kemudian memberikan apa yang Roeder mau, yakni mencicipi burger keju dan kentang goreng sebagai sebuah tes. Lantas Roeder menyebut makanan tersebut sebagai 'sampah'. Roeder pun pergi setelah pegawai restoran tersebut memanggil polisi.
Ternyata itu tidak cukup, sebab pada keesokan harinya Youtuber ini melakukan hal yang serupa di jaringan In-N-Out yang lain di daerah Burbank. Kali ini ia mengatakan kalau makanan disitu telah terkontaminasi. Lebih lanjut, Roeder mengambil burger pelanggan dan melemparkannya ke lantai sembari mengatakan, "Ini sampah".
Atas ulah Roeder ini, In-N-Out pun mengambil jalur hukum. Mereka merasa dirugikan atas ulah yang dibuat Youtuber ini dengan video prank-nya. Untuk itulah gugatan senilai $25,000 pun dilayangkan. Silakan bayar Roeder, atau penjara menantimu.
5. Oreo berisi pasta gigi (2018).
Seorang Youtuber asal Spanyol, Kanghua Ren, dalam kanal Youtube ReSet miliknya harus rela dipetisi 125.000 orang setelah videonya ditayangkan. Video dalam kanal yang memiliki pelanggan 1 juta lebih itu berisikan sebuah prank menggunakan Oreo yang bukan berisi krim susu, tapi pasta gigi. Prank ini memiliki objek seorang tuna wisma.
Dalam video yang sebetulnya sudah beredar sejak 2017 itu kini sudah dihapus. Namun masih banyak media yang menyimpannya, dan berisikan tentang Ren yang pertama-tama menawarkan sebuah bantuan, kemudian memberikan sedikit uang kepada sang tuna wisma. Sebagai kelanjutan dari 'kebaikan' tersebut, Ren akhirnya memberikan biskuit prank terhadap sang tuna wisma.
Video itupun viral, menuai gugatan dalam bentuk petisi, dan menyebabkan pihak kepolisian turun tangan melakukan investigasi. Sebelum polisi menginvestigasi, sebetulnya Ren kembali kepada tuna wisma itu dan meminta agar ia tak bercerita apapun sembari memberikannya uang sejumlah Rp4 juta. Namun polisi tetap melakukan penyelidikan, dan didapati kalau tuna wisma itu sempat sakit dan muntah selama lima menit setelah mengonsumsi biskuit-pasta gigi tersebut.
Ren sempat ditahan namun dilepaskan lagi dengan uang jaminan senilai Rp34 juta. Namun keputusan hukumnya belum final, sehingga Ren memiliki potensi untuk dipenjara selama dua tahun dan membayar denda hingga ratusan juta.
Video dari para Youtuber itu sebagian besar sudah dihapus dari kanal mereka, namun banyak pihak yang masih menyimpannya dan mengunggahnya ulang. Sebetulnya masih ada banyak video prank yang mengakibatkan orang lain celaka, namun lima kasus diatas cukup populer hingga saat ini.
Ada satu pelajaran yang mesti dipahami dari setiap orang, bukan hanya untuk Youtuber dan konten kreator saja, yakni bahwa kreativitas bukanlah ajang untuk mempermalukan diri sendiri apalagi orang lain. Sebab imbasnya bisa fatal, yakni masuk penjara bahkan nyawa bisa melayang.
Kanghua Ren. Sumber: Youtube. |
Kadang-kadang antara daya kreativitas dan keinginan untuk memperbanyak penonton menjadi tujuan yang berbeda tipis. Sehingga ada saja ulah para konten kreator di Youtube itu yang bandel dan tetap melanggar norma-norma yang ada demi memenuhinya. Beberapa diantaranya berisikan prank atau video mengerjai seseorang, ada pula yang perbuatannya dalam rekaman video itu harus berurusan dengan hukum secara langsung. Apa saja videonya, dan siapa saja Youtuber tersebut? Yuk, mari disimak sebagian diantaranya.
1. Merampok galeri seni (2015).
Trollstation saat beraksi. Sumber: Youtube. |
Trollstation cukup dikenal dengan video-video prank mereka. Ya namanya juga troll station (stasiun keisengan). Kanal Youtube yang dikelola oleh lima pria yang bermukim di Inggris, yakni Daniel Jarvis, Ebenezer Mensah, Helder Gomes, Endrit Ferizolli, dan Danh Van Lee, ini satu ketika harus berurusan dengan pihak berwajib. Mereka didakwa melakukan perampokan galeri seni di London.
Sebetulnya perampokan galeri seni itu hanya sebuah prank semata, namun tidak bagi para korban yang berada di tempat. Ada yang jatuh pingsan, banyak lagi yang ketakutan karena ulah Trollstation ini. Suasana ketika mereka merampok memang bukan main-main seperti akting yang mereka lakukan. Inilah yang kemudian menyeret anggota Trollstation yang terlibat tersebut dipenjara selama belasan minggu.
2. Menendang perempuan (2015).
Salah apa perempuan ini ditendang kakinya? Sumber: Youtube. |
Entah apa yang ada dalam pikiran Mario Garcia Montealegre, seorang Youtube prankster asal Spanyol, yang menendang seorang perempuan di jalan. Perempuan itu terjatuh setelah ditendang kakinya oleh Mario di wilayah Avenida Diagonal, Barcelona.
Videonya sendiri viral sejak tahun 2015. Namun perempuan yang ditutupi identitasnya tersebut mengaku tidak bisa berangkat ke tempat kerjanya karena kakinya sakit setelah kejadian tersebut. Kakinya sakit selama beberapa bulan.
Mario pun menyerahkan diri ke polisi setelah berbagai hujatan di akun media sosial pribadinya. Youtuber ini pun akhirnya disidang. Proses pengadilannya sendiri memakan waktu hingga tiga tahun lamanya.
Tiga tahun kemudian, Mario dinyatakan bersalah. Tahun 2018 ini pengadilan menjatuhkan vonis sanksi bagi Mario, yakni membayar uang kompensasi senilai Rp1 milyar lebih kepada perempuan yang ditendang kakinya itu.
3. Menahan peluru dengan buku tipis (2018).
Monalisa dan Pedro. Sumber: Youtube. |
Sepasang Youtuber asal Minnesota, Amerika Serikat, yakni Pedro dan Monalisa dikenal dengan video-video prank-nya. Hampir setiap hari mereka hadir dengan prank terbaru. Namun satu ketika, berharap ingin dapat penonton yang lebih banyak, Youtuber ini ingin membuat video yang cukup berbahaya. Pedro memiliki ide agar Monalisa menembak dirinya dengan pistol Desert Eagle kaliber 50 milimeter.
Triknya sederhana, yakni Monalisa menembak dan Pedro menahan peluru itu dengan buku setebal 3,8 sentimeter di dadanya. Buku itu disangka Pedro mampu menahan terjangan peluru yang dilesakkan dari jarak 3 meter. Namun kenyataan berkata lain, peluru itu lurus menembus buku tersebut dan bersarang di dada Pedro. Pria ini pun tewas seketika.
Monalisa meski mempertanggungjawabkan hilangnya nyawa suaminya sendiri. Dia yang sedang hamil meski menanggung beban hukuman sendirian karena niat ingin memperbanyak penonton di kanal Youtube mereka. Monalisa dijatuhi hukuman tahanan rumah selama tiga bulan dan wajib lapor selama 10 tahun.
4. Mengatakan makanan sebagai sampah dan terkontaminasi (2018).
Cody Roeder saat di restoran In-N-Out. Sumber: Youtube. |
Jaringan retail hamburger In-N-Out Burger menggugat seorang Youtuber Cody Roeder. Pasalnya pemilik kanal Troll Munchies ini melakukan prank seolah-olah dirinya adalah pimpinan dari jaringan restoran cepat saji tersebut.
Roeder, dalam video aktingnya itu, berpura-pura sebagai pimpinan yang melakukan inspeksi ke jaringannya di bilangan Van Nuys. Beberapa pekerja ada yang percaya dengan ulah Roeder. Mereka kemudian memberikan apa yang Roeder mau, yakni mencicipi burger keju dan kentang goreng sebagai sebuah tes. Lantas Roeder menyebut makanan tersebut sebagai 'sampah'. Roeder pun pergi setelah pegawai restoran tersebut memanggil polisi.
Ternyata itu tidak cukup, sebab pada keesokan harinya Youtuber ini melakukan hal yang serupa di jaringan In-N-Out yang lain di daerah Burbank. Kali ini ia mengatakan kalau makanan disitu telah terkontaminasi. Lebih lanjut, Roeder mengambil burger pelanggan dan melemparkannya ke lantai sembari mengatakan, "Ini sampah".
Atas ulah Roeder ini, In-N-Out pun mengambil jalur hukum. Mereka merasa dirugikan atas ulah yang dibuat Youtuber ini dengan video prank-nya. Untuk itulah gugatan senilai $25,000 pun dilayangkan. Silakan bayar Roeder, atau penjara menantimu.
5. Oreo berisi pasta gigi (2018).
Kanghua Ren. Sumber: Youtube. |
Seorang Youtuber asal Spanyol, Kanghua Ren, dalam kanal Youtube ReSet miliknya harus rela dipetisi 125.000 orang setelah videonya ditayangkan. Video dalam kanal yang memiliki pelanggan 1 juta lebih itu berisikan sebuah prank menggunakan Oreo yang bukan berisi krim susu, tapi pasta gigi. Prank ini memiliki objek seorang tuna wisma.
Dalam video yang sebetulnya sudah beredar sejak 2017 itu kini sudah dihapus. Namun masih banyak media yang menyimpannya, dan berisikan tentang Ren yang pertama-tama menawarkan sebuah bantuan, kemudian memberikan sedikit uang kepada sang tuna wisma. Sebagai kelanjutan dari 'kebaikan' tersebut, Ren akhirnya memberikan biskuit prank terhadap sang tuna wisma.
Video itupun viral, menuai gugatan dalam bentuk petisi, dan menyebabkan pihak kepolisian turun tangan melakukan investigasi. Sebelum polisi menginvestigasi, sebetulnya Ren kembali kepada tuna wisma itu dan meminta agar ia tak bercerita apapun sembari memberikannya uang sejumlah Rp4 juta. Namun polisi tetap melakukan penyelidikan, dan didapati kalau tuna wisma itu sempat sakit dan muntah selama lima menit setelah mengonsumsi biskuit-pasta gigi tersebut.
Ren sempat ditahan namun dilepaskan lagi dengan uang jaminan senilai Rp34 juta. Namun keputusan hukumnya belum final, sehingga Ren memiliki potensi untuk dipenjara selama dua tahun dan membayar denda hingga ratusan juta.
Video dari para Youtuber itu sebagian besar sudah dihapus dari kanal mereka, namun banyak pihak yang masih menyimpannya dan mengunggahnya ulang. Sebetulnya masih ada banyak video prank yang mengakibatkan orang lain celaka, namun lima kasus diatas cukup populer hingga saat ini.
Ada satu pelajaran yang mesti dipahami dari setiap orang, bukan hanya untuk Youtuber dan konten kreator saja, yakni bahwa kreativitas bukanlah ajang untuk mempermalukan diri sendiri apalagi orang lain. Sebab imbasnya bisa fatal, yakni masuk penjara bahkan nyawa bisa melayang.
0 Response to "5 Youtuber Jahil yang Menuai Karma"
Posting Komentar