Kesan Pertama dengan Asus ZenFone 4 Max Pro ZC554KL
Setelah ponsel kamera selfie menjadi raja pada 2016, tren fotografi ponsel masih terus berlanjut. Kali ini pengguna gadget pun diberondong oleh hadirnya varian ponsel dengan kamera ganda yang aduhai sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Nah, salah satu ponsel dengan kamera ganda yang hadir pada tahun ini adalah Asus Zenfone 4 Max Pro.
Saat artikel ini ditulis pada 4/9/2017, pabrikan asal Taiwan ini belum meluncurkan Zenfone 4 Max Pro di Indonesia. Tapi sejak ajang peluncurannya di Taipei pertengahan Agustus tempo hari, diam-diam perangkatnya sudah didaftarkan untuk mendapatkan sertifikasi lolos TKDN. Dan tentu saja, seri Zenfone 4 sudah bisa didapatkan di gerai resmi Asus terdekat di kota anda. Kabar teranyar, Asus akan merilisnya pada 7/9/2017 di Jakarta.
Alhamdulillah, saya berkesempatan mencicipi salah satu seri Zenfone 4. Tapi tenang saja, artikel ini bukanlah endorsement dari pihak Asus.
Salah satu seri Zenfone 4 ini disebut juga dengan tipe ZC554KL, alias dengan nama model Asus X00ID. Di pasaran, Asus menyebutnya dengan Asus Zenfone 4 Max Pro. Mendengar kata Max yang menyertainya, tentu kita bisa menebak salah satu keunggulan dari ponsel yang satu ini.
Harga yang Asus tawarkan untuk Zenfone 4 Max Pro adalah Rp.2.999.000,-. Apakah dengan harga di angka tersebut cukup sebanding dengan kualitas ponsel yang diberikan? Mari kita lihat saja.
Baterai
Asus ZenFone 4 Max Pro merupakan salah satu varian dari Asus ZenFone Max. Seri Max pertama Asus disematkan kepada ZC550KL alias Asus ZenFone Max. Kemudian disusul dengan Asus ZenFone 3 Max dengan layar 5,2 inci yang disebut ZC520TL serta layar 5,5 inci yang disebut ZC553KL. ZC550KL boleh dikata memiliki baterai paling besar, yakni 5000mAh. Sebab dua yang terakhir 'hanya' berbaterai 4100mAh.
Baterai yang dimiliki ZC550KL kini disaingi oleh ZC554KL. Asus ZenFone 4 Max Pro memiliki baterai non removable dengan daya sebesar 5000mAh. Ya, sama persis dengan ZenFone Max pendahulunya. Sayangnya, ada kemungkinan daya dukung baterai sebesar ini bakal berkurang durasinya karena beberapa sebab. Salah satunya adalah beberapa peningkatan komponen yang menguras daya. Secara tertulis, Asus ZenFone Max mendukung waktu browsing hingga 32,5 jam, sementara Asus ZenFone 4 Max Pro hanya kuat hingga 26 jam saja.
Keunggulan Asus Zenfone 4 Max Pro dibandingkan pendahulunya dari sisi daya terletak pada reverse-charging yang lebih cepat. Fitur reverse-charging ini yang membuat sebuah ponsel mampu menjadi power bank. Fitur ini memang belum saya coba. Tapi cukup masuk akal karena ada peningkatan spesifikasi dapur pacu yang memungkinkan pemrosesan ponsel ini lebih cepat dari ponsel yang lama.
Dapur Pacu
Asus ZenFone 4 Max Pro dibekali dengan Qualcomm Snapdragon 430 Octa-core dengan clock speed di angka 1,4GHz. Sementara Adreno™ 505 (S430) dibenamkan untuk mengotaki grafis ponsel yang memiliki RAM 3 GB dan ROM 32 GB ini.
Kesan pertama ketika memakai ZenFone 4 Max Pro tentu berasa ngebut. Apalagi keseharian saya terbiasa memakai Asus ZenFone 5 alias A500CG yang jadul. Baru masuk saja, ketika jempol menempel ke pemindai sidik jari, layar langsung unlock dalam waktu kurang dari satu detik. Saya belum mencobanya untuk memainkan game yang berat, semisal Asphalt yang pernah saya coba di ZenFone Max. Namun buat pehobi Clash of Clans (nista sekali saya, ponsel sebagus ini cuma buat COC), ponsel ini akan memroses game ini seumpama pemain tinju kelas berat turun di kelas bantam. Kecil!
Bagaimana Asus ZenFone 4 Max Pro dibawa main game? Video di bawah ini sedikit menggambarkan tentang performa ponsel ini ketika dibawa bermain Asphalt Xtreme.
Buat para peminat ponsel dengan skor AnTutu tinggi, ZenFone 4 Max Pro ini memang tak begitu membanggakan. Sebab saya sudah mencobanya dan hanya mendapatkan skor 43453. Penyumbang skor paling tinggi diberikan oleh user experience. Mungkin karena ZenUI terbaru yang berjalan di Android 7.1.1 yang ada pada ponsel ini.
Desain, Kamera, dan Audio
Buat para penggemar ponsel Asus, desain ZenFone 4 Max Pro agaknya sedikit mengecewakan. Pasalnya, pabrikan Taiwan ini biasanya hadir dengan desain unik dan khas. Namun kali ini tidak, ZenFone 4 Max Pro hadir dengan desain yang mirip-mirip dengan desain ponsel tetangga berinisial S.
Dilihat dari depan, ada tombol back dan recent apps yang mengapit tombol home berbentuk persegi panjang dan sedikit lonjong yang sekaligus sebagai finger print. Kemudian layar IPS 5,5 inci yang membujur memisahkan ketiga tombol tersebut dengan sensor jarak, audio-call receiver, kamera depan 16 MP serta flash. Di samping kanan ada tombol power dan volume yang diberi desain grip, yang lumayan banget sebagai penanda dan menghindari licin. Di sisi sebelahnya ada slot micro-SD, dan dua slot nano-SIM yang bisa dibuka dengan SIM ejector yang disertakan pada box.
Di belakang ponsel terlihat dengan jelas dua kamera yang masing-masing berkapasitas 16 MP dengan didampingi oleh flash. Di bagian atas ada audio-jack dan microphone. Keseluruhan body ini dibalut metal yang anggun dan tidak licin ketika digenggam. Ya meski desainnya kurang khas dan mirip-mirip dengan yang lain, balutan body metal ini sangat menghibur diantara berbagai kekurangan yang ada, sebab tampilannya jadi terkesan elegan.
Dengan tajuk 'We Love Photo' yang diusung Asus saat peluncuran Asus ZenFone 4, memang terlihat dengan jelas mainan utama dari Asus kali ini. Dengan fitur PixelMaster yang dibanggakan, beragam kemampuan pengambilan gambar dan video oleh ponsel ZenFone 4 Max Pro memang semakin memanjakan buat pengguna fotografi ponsel.
Ya bayangkan saja ketika kita bisa mengambil foto hingga resolusi 64 MP dengan kecepatan auto-fokus 0,03 detik saja. Bahkan kabar baik yang lain, sudut pengambilan gambarnya pun cukup besar, yakni mencapai 120°. Pengambilan video pun sudah mendukung full HD pada 30 fps.
Nah, soal audio saya nggak terlalu memperhatikan. Namun ketika suara sebuah ponsel itu 'ngencring' dan jernih, ya sudah berarti audio dari ponsel ini bisa dikatakan bagus. Begitulah kira-kira audio dari Asus ZenFone 4 Max Pro ini.
Overall, dengan harga yang ditawarkan dibandingkan dengan spesifikasi serta performa yang dimiliki Asus Zenfone 4 Max Pro, memang cukup sepadan. Bahkan jika dibandingkan dengan merek lain, ya mending pilih Asus. Nggak perlu pakai hashtag #MendingASUS, ya. Jadi kesan pertama saya dengan Asus ZenFone 4 Max Pro cukup bagus, meski perlu dilihat apakah ini semacam cinta pada pandangan pertama atau awet hingga kakek-nenek. Semuanya butuh waktu untuk membuktikannya.
Sepertinya turunnya ZenFone 4 Max Pro sebelum tanggal rilis resmi pada 7 September 2017 ini berupaya menggoyang kedigdayaan ponsel di kelas serupa, seperti Vivo V3 dan Oppo F1s. Apakah di Indonesia, Asus bakal naik tahta dengan kehadiran seri ZenFone 4 ini? Kita nantikan saja.
Saat artikel ini ditulis pada 4/9/2017, pabrikan asal Taiwan ini belum meluncurkan Zenfone 4 Max Pro di Indonesia. Tapi sejak ajang peluncurannya di Taipei pertengahan Agustus tempo hari, diam-diam perangkatnya sudah didaftarkan untuk mendapatkan sertifikasi lolos TKDN. Dan tentu saja, seri Zenfone 4 sudah bisa didapatkan di gerai resmi Asus terdekat di kota anda. Kabar teranyar, Asus akan merilisnya pada 7/9/2017 di Jakarta.
Alhamdulillah, saya berkesempatan mencicipi salah satu seri Zenfone 4. Tapi tenang saja, artikel ini bukanlah endorsement dari pihak Asus.
Salah satu seri Zenfone 4 ini disebut juga dengan tipe ZC554KL, alias dengan nama model Asus X00ID. Di pasaran, Asus menyebutnya dengan Asus Zenfone 4 Max Pro. Mendengar kata Max yang menyertainya, tentu kita bisa menebak salah satu keunggulan dari ponsel yang satu ini.
Harga yang Asus tawarkan untuk Zenfone 4 Max Pro adalah Rp.2.999.000,-. Apakah dengan harga di angka tersebut cukup sebanding dengan kualitas ponsel yang diberikan? Mari kita lihat saja.
Baterai
Asus ZenFone 4 Max Pro merupakan salah satu varian dari Asus ZenFone Max. Seri Max pertama Asus disematkan kepada ZC550KL alias Asus ZenFone Max. Kemudian disusul dengan Asus ZenFone 3 Max dengan layar 5,2 inci yang disebut ZC520TL serta layar 5,5 inci yang disebut ZC553KL. ZC550KL boleh dikata memiliki baterai paling besar, yakni 5000mAh. Sebab dua yang terakhir 'hanya' berbaterai 4100mAh.
Baterai yang dimiliki ZC550KL kini disaingi oleh ZC554KL. Asus ZenFone 4 Max Pro memiliki baterai non removable dengan daya sebesar 5000mAh. Ya, sama persis dengan ZenFone Max pendahulunya. Sayangnya, ada kemungkinan daya dukung baterai sebesar ini bakal berkurang durasinya karena beberapa sebab. Salah satunya adalah beberapa peningkatan komponen yang menguras daya. Secara tertulis, Asus ZenFone Max mendukung waktu browsing hingga 32,5 jam, sementara Asus ZenFone 4 Max Pro hanya kuat hingga 26 jam saja.
Keunggulan Asus Zenfone 4 Max Pro dibandingkan pendahulunya dari sisi daya terletak pada reverse-charging yang lebih cepat. Fitur reverse-charging ini yang membuat sebuah ponsel mampu menjadi power bank. Fitur ini memang belum saya coba. Tapi cukup masuk akal karena ada peningkatan spesifikasi dapur pacu yang memungkinkan pemrosesan ponsel ini lebih cepat dari ponsel yang lama.
Dapur Pacu
Asus ZenFone 4 Max Pro dibekali dengan Qualcomm Snapdragon 430 Octa-core dengan clock speed di angka 1,4GHz. Sementara Adreno™ 505 (S430) dibenamkan untuk mengotaki grafis ponsel yang memiliki RAM 3 GB dan ROM 32 GB ini.
Kesan pertama ketika memakai ZenFone 4 Max Pro tentu berasa ngebut. Apalagi keseharian saya terbiasa memakai Asus ZenFone 5 alias A500CG yang jadul. Baru masuk saja, ketika jempol menempel ke pemindai sidik jari, layar langsung unlock dalam waktu kurang dari satu detik. Saya belum mencobanya untuk memainkan game yang berat, semisal Asphalt yang pernah saya coba di ZenFone Max. Namun buat pehobi Clash of Clans (nista sekali saya, ponsel sebagus ini cuma buat COC), ponsel ini akan memroses game ini seumpama pemain tinju kelas berat turun di kelas bantam. Kecil!
Bagaimana Asus ZenFone 4 Max Pro dibawa main game? Video di bawah ini sedikit menggambarkan tentang performa ponsel ini ketika dibawa bermain Asphalt Xtreme.
Buat para peminat ponsel dengan skor AnTutu tinggi, ZenFone 4 Max Pro ini memang tak begitu membanggakan. Sebab saya sudah mencobanya dan hanya mendapatkan skor 43453. Penyumbang skor paling tinggi diberikan oleh user experience. Mungkin karena ZenUI terbaru yang berjalan di Android 7.1.1 yang ada pada ponsel ini.
Desain, Kamera, dan Audio
Buat para penggemar ponsel Asus, desain ZenFone 4 Max Pro agaknya sedikit mengecewakan. Pasalnya, pabrikan Taiwan ini biasanya hadir dengan desain unik dan khas. Namun kali ini tidak, ZenFone 4 Max Pro hadir dengan desain yang mirip-mirip dengan desain ponsel tetangga berinisial S.
Dilihat dari depan, ada tombol back dan recent apps yang mengapit tombol home berbentuk persegi panjang dan sedikit lonjong yang sekaligus sebagai finger print. Kemudian layar IPS 5,5 inci yang membujur memisahkan ketiga tombol tersebut dengan sensor jarak, audio-call receiver, kamera depan 16 MP serta flash. Di samping kanan ada tombol power dan volume yang diberi desain grip, yang lumayan banget sebagai penanda dan menghindari licin. Di sisi sebelahnya ada slot micro-SD, dan dua slot nano-SIM yang bisa dibuka dengan SIM ejector yang disertakan pada box.
Di belakang ponsel terlihat dengan jelas dua kamera yang masing-masing berkapasitas 16 MP dengan didampingi oleh flash. Di bagian atas ada audio-jack dan microphone. Keseluruhan body ini dibalut metal yang anggun dan tidak licin ketika digenggam. Ya meski desainnya kurang khas dan mirip-mirip dengan yang lain, balutan body metal ini sangat menghibur diantara berbagai kekurangan yang ada, sebab tampilannya jadi terkesan elegan.
Dengan tajuk 'We Love Photo' yang diusung Asus saat peluncuran Asus ZenFone 4, memang terlihat dengan jelas mainan utama dari Asus kali ini. Dengan fitur PixelMaster yang dibanggakan, beragam kemampuan pengambilan gambar dan video oleh ponsel ZenFone 4 Max Pro memang semakin memanjakan buat pengguna fotografi ponsel.
Pengambilan foto dengan mode normal otomatis dengan penerangan lampu bohlam LED di kamar, tanpa flash. |
Pengambilan foto dengan mode normal otomatis saat siang hari, tentu tanpa flash. |
Pengambilan foto dengan mode normal otomatis dengan penerangan monitor LCD komputer, tanpa flash. |
Ya bayangkan saja ketika kita bisa mengambil foto hingga resolusi 64 MP dengan kecepatan auto-fokus 0,03 detik saja. Bahkan kabar baik yang lain, sudut pengambilan gambarnya pun cukup besar, yakni mencapai 120°. Pengambilan video pun sudah mendukung full HD pada 30 fps.
Nah, soal audio saya nggak terlalu memperhatikan. Namun ketika suara sebuah ponsel itu 'ngencring' dan jernih, ya sudah berarti audio dari ponsel ini bisa dikatakan bagus. Begitulah kira-kira audio dari Asus ZenFone 4 Max Pro ini.
Overall, dengan harga yang ditawarkan dibandingkan dengan spesifikasi serta performa yang dimiliki Asus Zenfone 4 Max Pro, memang cukup sepadan. Bahkan jika dibandingkan dengan merek lain, ya mending pilih Asus. Nggak perlu pakai hashtag #MendingASUS, ya. Jadi kesan pertama saya dengan Asus ZenFone 4 Max Pro cukup bagus, meski perlu dilihat apakah ini semacam cinta pada pandangan pertama atau awet hingga kakek-nenek. Semuanya butuh waktu untuk membuktikannya.
Sepertinya turunnya ZenFone 4 Max Pro sebelum tanggal rilis resmi pada 7 September 2017 ini berupaya menggoyang kedigdayaan ponsel di kelas serupa, seperti Vivo V3 dan Oppo F1s. Apakah di Indonesia, Asus bakal naik tahta dengan kehadiran seri ZenFone 4 ini? Kita nantikan saja.
0 Response to "Kesan Pertama dengan Asus ZenFone 4 Max Pro ZC554KL"
Posting Komentar