Perubahan Algoritma Facebook di Tahun 2018 dan Dampaknya Pada Bisnis Digital

Facebook kini memiliki 2,07 miliar pengguna aktif. Angka ini merupakan potensi bagi digitalisasi bisnis yang kian hari kian berkembang. Oleh karenanya banyak pelaku bisnis, baik perusahaan maupun perorangan untuk menancapkan nama mereknya di media sosial yang berdiri pada 2004 silam ini.

Media sosial yang digawangi Mark Zuckerberg ini pun membuka keran bisnisnya dengan memberi kesempatan yang luas pada pemegang merek untuk beriklan di Facebook Ads. Pelaku usaha pun menyambutnya dengan baik. Facebook untung, pemilik usaha pun semakin luas dalam menjangkau pelanggannya. Praktis, ada lonjakan penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California ini.


Pada 2016, Facebook mendapat $6,8 miliar dalam penghasilan iklan. Sementara itu, setahun kemudian ada lonjakan sebesar $3,32 miliar atau 49% dari iklan itu. Penghasilan bersih pun bahkan melonjak hingga 79%, dari $2,6 miliar pada 2016 menjadi $4,7 miliar pada kuartal 3 tahun 2017. Menggiurkan memang, terutama bagi investor Facebook.

Namun jalan pikiran Mark Zuckerberg tak selalu linier dengan para investor, yang biasanya hanya memikirkan untung semata. Sebuah unggahan status ketiga di tahun 2018 dari pria berumur 33 tahun pada media sosial yang dibuatnya itu cukup menggegerkan banyak orang. Bahkan saham Facebook per tulisan ini dibuat sedang turun 8,4 poin atau 4,47%. Penurunan saham berkode FB di NASDAQ tersebut diduga kuat diakibatkan oleh status tersebut. Apa yang ditulisnya?



Mark Zuckerberg menuliskan penjelasan apa yang bakal dilakukan Facebook dengan beranda Facebook atau yang lazim disebut News Feed itu pada 2018 ini. Menurutnya, yang juga dimuat di Facebook News Room ini, kedekatan antar keluarga dan teman yang menjadi tujuan dari Facebook semakin hilang. Ini disebabkan semakin maraknya iklan yang sejatinya tak relevan dengan hubungan personal antar pengguna Facebook namun tetap muncul di News Feed.

"Kami sudah meneliti bahwa penggunaan media sosial untuk menghubungkan antar manusia, juga baik untuk kebaikan kita. Sebab semakin terhubung dan kesepian yang berkurang, akan terkorelasi dengan kebahagiaan dan kesehatan pada masa yang akan datang," ungkap Mark.

Dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, Mark akhirnya memutuskan untuk merombak algoritma Facebook besar-besaran. Algoritma Facebook, seperti diketahui, menitikberatkan pada mekanisme News Feed. Algoritma ini akan bekerja dengan memberi prediksi tentang postingan mana yang akan dimunculkan di awal News Feed. Prediksi ini akan diambil dari postingan orang-orang yang memang sering berinteraksi dengan kita di Facebook. Maksudnya bagaimana?

'Meaningful Interaction'

Frase ini yang menjadi tonggak dasar perombakan algoritma Facebook pada 2018. Secara sederhana, algoritma bakal membaca bahwa sebuah percakapan antar dua pengguna Facebook yang terjadi secara berulang-ulang tentang sebuah tema menandakan interaksi tersebut bermakna. Itu maksud dari 'meaningful interaction'. Seseorang dengan minat tertentu, akan dibaca oleh algoritma dengan minat tersebut, dan pada akhirnya memunculkan pengguna Facebook yang memiliki minat yang sama.

Misalnya begini, si A memiliki ketertarikan dengan pertanian. Beberapa kali akun Facebook-nya berbicara tentang pertanian. Pengguna Facebook dalam jaringan pertemanannya, katakanlah si M, juga punya ketertarikan yang sama. Keduanya sering berkomentar tentang pertanian. Maka algoritma bakal memunculkan postingan si M di urutan pertama dalam News Feed si A. Bahkan ketika si M bereaksi terhadap sebuah Fanpage yang si A tidak terhubung. Dengan catatan, Fanpage tadi juga membahas pertanian.

Oh iya, menurut Mark Hull, Product Management Facebook, setiap postingan memang diberi poin oleh Facebook. Dimana postingan dengan poin tertinggi bakal ditempatkan di bagian atas News Feed seseorang. Dan pada algoritma lama, poin tertinggi ditempati oleh postingan yang memiliki banyak reaksi, komentar, dan share.

Algoritma Facebook yang sekarang merombak mekanisme peringkat postingan itu, dan menggantinya dengan 'meaningful interaction' sebagaimana si A dan si M diatas.

Imbas Pada Pemilik Fanpage

Para pemegang merek yang sudah menancapkan pengaruhnya di Facebook cukup beralasan jika harus gerah dengan algoritma baru ini. Meski dalam News Room-nya, Facebook menyangkal konten Fanpage bakal dieliminir, tapi tetap saja algoritma ini bakal mengurangi konten-konten yang berbicara umum atau tidak terlibat kedalam 'meaningful interaction' yang dimaksud.

Jadi Fanpage kemungkinan bakal tenggelam apabila tidak menjadi sumber atau bahan diskusi dalam interaksi bermakna yang diharapkan oleh algoritma ini. Bahkan ketika konten tadi didorong melalui iklan. Dan hal inilah yang membuat saham Facebook turun. Sebab banyak investor yang khawatir penghasilan Facebook akan turun karena algoritma ini dipastikan bakal mengurangi minat para pengiklan.

Akhirnya, yang bisa dilakukan pemilik Fanpage (seperti saya) saat ini adalah menunggu seperti apa algoritma ini berpengaruh. Dan ketika saatnya tiba, tentu akan selalu hadir trik untuk tetap bisa melakukan promosi dan memanfaatkan potensi digital yang terkandung dalam media sosial terbesar di jagat ini.


Sumber informasi:

  1. Facebook Investor Relation: https://newsroom.fb.com/news/2018/01/news-feed-fyi-bringing-people-closer-together/
  2. Facebook Newsroom: https://newsroom.fb.com/news/2018/01/news-feed-fyi-bringing-people-closer-together/

0 Response to "Perubahan Algoritma Facebook di Tahun 2018 dan Dampaknya Pada Bisnis Digital"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel